Info Bola Terupdate – Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan dari orang tua ke anak. Penyakit ini menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin (protein pembawa oksigen dalam sel darah merah) dalam jumlah yang cukup. Thalasemia dapat menyebabkan anemia, kelelahan, dan komplikasi kesehatan serius lainnya.
Salah satu jenis thalasemia yang paling parah adalah thalasemia mayor. Thalasemia mayor membutuhkan transfusi darah secara teratur untuk kelangsungan hidup. Transfusi darah ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi, termasuk kelebihan zat besi dan kerusakan organ.
Di Indonesia, thalasemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup besar. Diperkirakan sekitar 10 juta orang di Indonesia adalah pembawa gen thalasemia. Hal ini berarti mereka memiliki satu salinan gen thalasemia dan tidak menunjukkan gejala penyakit. Namun, jika mereka menikah dengan pasangan lain yang juga pembawa gen thalasemia, ada risiko 25% anak mereka akan lahir dengan thalasemia mayor. Memahami hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) baru-baru ini mengeluarkan imbauan kepada pasangan yang sama-sama pembawa gen thalasemia untuk tidak menikah. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah kelahiran anak dengan thalasemia mayor dan meningkatkan kesehatan generasi penerus bangsa.
Mengapa Pasangan Pembawa Gen Thalasemia Diimbau Tak Menikah?
Ada beberapa alasan mengapa Kemenkes mengimbau pasangan pembawa gen thalasemia untuk tidak menikah. Mencegah Kelahiran Anak dengan Thalasemia Mayor: Ketika kedua orang tua adalah pembawa gen thalasemia, ada risiko 25% anak mereka akan lahir dengan thalasemia mayor. Thalasemia mayor adalah penyakit yang parah dan membutuhkan transfusi darah seumur hidup. Meningkatkan Kualitas Hidup Keluarga: Merawat anak dengan thalasemia mayor dapat menjadi beban yang berat bagi keluarga. Transfusi darah yang dibutuhkan anak dapat memakan waktu dan biaya yang tinggi. Selain itu, anak dengan thalasemia mayor juga berisiko mengalami komplikasi kesehatan yang serius. Mencegah Kematian Anak: Thalasemia mayor dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan tepat. Dengan mencegah kelahiran anak dengan thalasemia mayor, Kemenkes berharap dapat mengurangi angka kematian anak akibat penyakit ini.
Pentingnya Edukasi dan Pemeriksaan Thalasemia
Imbauan Kemenkes ini tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi pasangan pembawa gen thalasemia. Kemenkes menekankan pentingnya edukasi dan pemeriksaan thalasemia bagi pasangan yang ingin menikah. Pasangan yang berencana menikah dapat melakukan pemeriksaan skrining thalasemia untuk mengetahui apakah mereka pembawa gen thalasemia. Jika kedua pasangan adalah pembawa gen thalasemia, mereka dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan pilihan yang tepat terkait dengan rencana pernikahan dan kehamilan mereka.
Pilihan Bagi Pasangan Pembawa Gen Thalasemia
Pasangan pembawa gen thalasemia memiliki beberapa pilihan, antara lain. Menikah dan Memilih untuk Tidak Memiliki Anak: Pasangan dapat memilih untuk menikah dan tidak memiliki anak. Pilihan ini dapat membantu mencegah kelahiran anak dengan thalasemia mayor. Menikah dan Melakukan Fertilisasi In Vitro (IVF) dengan Pemeriksaan Genetik: Pasangan dapat memilih untuk menikah dan melakukan IVF dengan pemeriksaan genetik pada embrio. Pemeriksaan genetik ini dapat membantu memastikan bahwa embrio yang ditanamkan ke dalam rahim tidak memiliki thalasemia mayor. Menikah dan Mengadopsi Anak: Pasangan dapat memilih untuk menikah dan mengadopsi anak. Adopsi merupakan pilihan yang dapat membantu mereka untuk memiliki keluarga tanpa risiko melahirkan anak dengan thalasemia mayor.
Kesimpulan
Imbauan Kemenkes agar pasangan pembawa gen thalasemia tidak menikah merupakan langkah penting untuk mencegah kelahiran anak dengan thalasemia mayor dan meningkatkan kesehatan generasi penerus bangsa. Edukasi dan pemeriksaan thalasemia bagi pasangan yang ingin menikah sangatlah penting. Pasangan pembawa gen thalasemia memiliki beberapa pilihan untuk membangun keluarga yang sehat dan bahagia. Dengan informasi dan pilihan yang tepat, mereka dapat membuat keputusan yang terbaik untuk diri mereka sendiri dan keturunan mereka.